LIGA IDOLA – Dampak Nyata Piala Presiden buat Klub dan Masyarakat
Penyelenggaraan Piala Presiden 2024 mampu memberi dampak buat klub peserta dan masyarakat. Dampak paling terasa adalah yang berkaitan dengan ekonomi.
Ketua Steering Commitee (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait mengungkapkan, dalam penyelenggaraan Piala Presiden edisi keenam ini sudah kebanjiran sponsor. Dari evaluasi pelaksanaan di Bandung dan Bali, dalam sepekan telah bertambah banyak sponsor yang merapat.
“Ada sedikit kabar baik karena tambahan dari sponsorship Rp68 miliar. Jadi dalam sepekan bertambah 20, cukup baik,” ujar Ara sapaan akrab Maruarar Sirait di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (22/7) malam WIB.
Dengan bertambahnya sponsor, membuka kemungkinan menambah nominal hadiah. Saat ini, tim juara dijanjikan mendapat Rp5 miliar.
Nominal itu bahkan lebih tinggi dari juara kompetisi reguler. Sekadar informasi, kampiun BRI Liga 1 2023/2024 mendapatkan Rp2,5 miliar.
“Nanti saya diskusi dengan Pak Erick Thohir, (Ketua Umum PSSI),” ucap Ara.
Jaga Kepercayaan dan Ekosistem
Menurut Ara, banyaknya sponsor yang merapat memperlihatkan turnamen ini bisa dipercaya. Terutama dalam pertanggungjawaban keuangan yang tercermin dari audit yang dipercayakan kepada PWC.
“Kami harus terus memperbaiki. Ini supaya kepercayaan dari sponsor juga makin meningkat,” katanya.
Selain menjaga kepercayaan sponsor, penyelenggara Piala Presiden juga ingin mempertahankan ekosistem turnamen yang sudah terbentuk. Ekosistem itu adalah semua yang terlibat dalam Piala Presiden saling terkait.
“Dari sisi penyelenggara, PSSI, sponsor, suporter, dan lain-lain. Itulah ekosistem yang harus dijaga,” tutur Ara.
